Gerbang Media Nasional
Laporan : M Taufiik
BOGOR, GMN – Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan paparkan pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Bogor, kepada Pemerintah Provinsi Jabar secara virtual di Ruang Rapat I Setda, Selasa (24/8), dalam rangka penilaian kinerja Kabupaten/Kota.
Wakil Bupati Bogor menerangkan bahwa pemerintahan dari tingkat Kabupaten Bogor hingga desa bersinergi dan berkolaborasi dalam melakukan penanganan stunting di Kabupaten Bogor agar lebih massif dan terintegrasi.
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, sejak tahun 2019 ada 10 desa yang telah ditentukan sebagai lokasi khusus penanganan stunting di Kabupaten Bogor terintegrasi, tahun 2020 ditambah menjadi 34 desa, tahun 2021 bertambah menjadi 68 desa dan tahun 2022 menjadi 104 Desa.
Beberapa inovasi penanganan stunting telah dilakukan yakni, Formula Pekat yaitu kegiatan yang melibatkan para ulama untuk membina pasangan baru menikah dengan mengedukasi persalinan dan kehamilan.
“Kemudian Berisik yaitu kegiatan yang mendorong dan mengedukasi ibu hamil dan ibu menyusui agar memberikan ASI eksklusif selama 2 tahun. Kita juga lakukan Kader Asi Sahabat Ibu (KASIHI) yaitu kader yang mengedukasi ibu hamil dan menyusui, serta program Ngaji yakni kelas pintar gizi untuk ibu yang mempunyai balita stunting, balita gizi buruk, kurang gizi maupun ibu yang memiliki anak balita di PAUD,” jelasnya.
Menurut Iwan Setiawan menambahkan, sesuai rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2019-2023 bahwa sasaran kegiatan pelayanan gizi yakni dengan meningkatkan pelayanan gizi masyarakat dengan menurunkan prevelensi pada anak balita menjadi 14% di tahun 2024. Di Kabupaten Bogor jumlah anak yang mengalami stunting pada tahun 2019 sebesar 19,08% dari 454.433 balita yang ditimbang. Pada tahun 2020 turun menjadi 12,79%. “Alhamdulilah tahun 2021 turun lagi menjadi 12,69% ungkapnya.
Katanya melanjutkan bahwa, kebijakan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Bogor telah dilaksanakan sejak tahun 2019 diantaranya.
“Komitmen penurunan stunting yang dituangkan dalam RPJMD, serta jadi bagian dari program Karsa Bogor Sehat dengan indikator Bogor Bebas Stunting (GOBEST),” tukasnya.
Selanjutnya, Kepala Bappedalitbang, Suryanto mengatakan, komitmen-komitmen yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai upaya Pemkab Bogor dalam menyelesaikan permasalahan stunting serta mencegah dan menurunkan angka kasus stunting di Kabupaten Bogor.
“Konsep penanganan stunting dilakukan dengan 5 pilar, pilar pertama komitmen dan misi kepemimpinan, pilar kedua kampanye nasional dan perubahan perilaku, pilar ketiga konvergensi program pusat di tiap desa, pilar keempat ketahanan pangan dan gizi, serta pilar kelima pemantauan dan evaluasi,” imbuh Suryanto.
More Stories
Rampung, Paslon 02 Aep-Maslani Dinyatakan Menang Pilkada 2024 oleh KPU Karawang
DI DUGA CV PANCANAKA TIRTA ABADI KERJAKAN PROYEK ASAL JADI
Dewasena Siapkan Puluhan Ribu Relawan Untuk Kawal Suara Aep-Maslani ke 309 Desa/Kelurahan