November 3, 2024

Hadiri Business Matching 2022, Ade Yasin Dukung Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Gerbang Media Nasional

Laporan : M Taufik

BALI, GMN – Bupati Bogor, Ade Yasin menghadiri kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri tahun 2022, di Grand Ballroom Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali yang digelar selama periode 22-25 Maret 2022. Ini bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Bogor mendorong program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sebagai upaya meningkatkan utilisasi industri nasional.

Kegiatan Business Matching yang bertemakan Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari perwakilan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan industri serta para pelaku UMKM.

Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, hari ini saya mengikuti kegiatan Business Matching mendorong program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sebagai upaya meningkatkan utilisasi industri nasional. Kita bangga terhadap produk-produk Indonesia.

“Pada kegiatan Business Matching ini ada hal-hal yang harus kita sesuaikan kaitan dengan kondisi pasca pandemi. Pemerintah daerah diwajibkan untuk mengangkat produk-produk UMKM dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan di daerahnya,” jelas Ade.

Jadi, lanjut Ade Yasin, mengangkat produk UMKM dalam negeri melalui digitalisasi ataupun melalui sistem e-katalog, saya kira ini sangat baik sekali untuk sama-sama membuat bangsa ini semakin besar melalui Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

“Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia yang besar, karena ternyata semua yang kita butuhkan ada di Indonesia,” tandas Bupati Bogor Ade Yasin.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Business Matching ini merupakan upaya mendorong penggunaan produksi dalam negeri di kementerian dan lembaga, BUMN maupun pemerintah daerah.

“Ada beberapa penyebab belum optimalnya pemanfaatan produk dalam negeri. Pertama, ada kemungkinan memang yang memiliki proyek tidak mempunyai political will untuk hal itu. Kedua, pemilik program dan kegiatan tidak mengetahui bahwa barang-barang di wilayah kerjanya sudah bisa diproduksi di dalam negeri,” kata Agus.

Untuk itulah, lanjut Agus, Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 menjadi kesempatan mendorong seluruh Kementerian/Lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pemerintah Daerah (Pemda) mengetahui dan memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri.

“Saya berharap perhelatan ini secara cepat bisa menjawab tantangan itu dan memunculkan komitmen dari seluruh kementerian/lembaga, khususnya untuk 10 Kementerian/lembaga dengan anggaran terbesar, BUMN dan Pemda,” harap Agus Gumiwang.

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anaz yang turut hadir dalam acara ini menambahkan bahwa agar tujuan ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya kolaborasi antar kementerian/lembaga. Ada beberapa sektor yang saat ini sedang berjalan yaitu e-Katalog Nasional, e-Katalog Sektoral dan e-Katalog Lokal.

“Kalau dulu teman-teman Pemda susah untuk hidup atau menghidupkan e-Katalog Lokal karena syaratnya yang banyak, atas saran dari Presiden dan Kemenko Marves bahwa drop beberapa syarat ini, sehingga teman-teman daerah semua otomatis bisa mengelola e-Katalog Lokal. Dengan demikian, produk-produk lokal bisa dimasukan dalam e-Katalog Lokal, belanjanya dapat dimonitor oleh BPKP, Kemendagri dan LKPP,” jelasnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan, kita harus merealisasikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan langkah yang konkrit. Tidak hanya sebuah jargon bangga buatan Indonesia, tetapi meningkatkan pemanfaatan produksi dalam negeri. Langkah yang diambil adalah the biggest buyer atau pembeli terbesarnya adalah pemerintah.

“Langkah ini yang harus diikuti oleh para pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk membelanjakan barang jasa dengan produk dalam negeri melalui e-katalog. Produk-produk dalam negeri dimasukkan ke dalam  e- katalog,” sebut Tito .

Tit