November 3, 2024

Gandeng PCNU Banyuwangi, Kapolri Kejar Target 70 Persen Vaksinasi Presiden Jokowi

Gerbang Media Nasional

Laporan : M Taufik

BANYUWANGI, GMN – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung kegiatan serbuan vaksinasi yang diselenggaran oleh TNI-Polri bersama dengan PCNU, Banyuwangi, di RSNU Mangir, Kamis (14/10/2021).

Sigit mengungkapkan, sinergitas dengan PCNU Banyuwangi dan stakeholder lainnya ini untuk mengejar target vaksinasi sebesar 70 persen yang dicanangkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

“Dan kemudian terkait vaksinasi harus kami tingkatkan dan percepat. Sehingga kemudian seluruh masyarakat Indonesia yang diharapkan Bapak Presiden minimal 70 persen bisa tercapai,” kata Sigit dalam jumpa pers usai meninjau serbuan vaksinasi.

Mantan Kapolda Banten ini menekankan, guna mencapai target tersebut harus dilakukan suntikan vaksin sehari dua juta dosis. Untuk mencapai angka itu, Sigit menyebut, perlu adanya sinergitas dengan seluruh pihak untuk bersatu padu menciptakan kekebalan komunal.

“Jadi target kami bagaimana dalam satu hari bisa dilaksanakan dua juta untuk seluruh rakyat Indonesia. Dan ini perlu kerja keras kita semua, gabungan dari seluruh tenaga vaksinator untuk bersama-sama bersinergi, bersatu padu, sehingga target pencapaian ini bisa tercapai dan ini tentunya harapan kita semua,” ujar eks Kabareskrim Polri ini.

Akselerasi vaksinasi, lanjut Sigit, perlu dilakukan lantaran saat ini, Pemerintah telah memberikan kelonggaran terhadap aktivitas masyarakat. Tentunya, kata Sigit, pelonggaran yang ada harus diiringi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) serta akselerasi vaksinasi.

Dengan begitu, menurut Sigit, potensi laju pertumbuhan Covid-19 tidak terjadi di tengah kelonggaran yang ada. Indonesia sempat mengalami lonjakan kasus harian virus corona yang cukup tinggi, namun saat ini telah mengalami penurunan drastis. Sehingga, diperlukan upaya yang maksimal untuk menghindari adanya lonjakan kembali terjadi.

Sigit menyebut, penanganan dan pengendalian Covid-19 Indonesia berada di peringkat pertama untuk kawasan Asia Tenggara. Sebab itu, tren positif tersebut harus dipertahankan dengan kerjasama dan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat bersama dengan Pemerintah.

“Alhamdulilah Indonesia yang sempat berada di bawah saat ini ada di angka tertinggi. Tentunya ini harus dipertahankan. Beberala penurunan level tentunya ada pelonggaran. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas. Ketika aktivitas masyarakat mulai kembali normal, tentunya kita harus menjaga angka Covid-19 jangan naik kembali. Bagaimana caranya, mau tak mau kita harus melaksanakan prokes yang ketat,” ucap Sigit.

Disisi lain, Sigit juga menyinggung soal penanganan terhadap kontingen yang selesai bertanding di PON ke-XX Papua. Pasalnya, Pemda harus menyiapkan karantina yang tepat, guna menghindari terjadinya klaster baru dari hal tersebut.

“Oleh karena itu saya titip juga Pemda, official dan atlet yang kembali paska-PON laksanakan prokes bagaimana dilaksanakan karantina, di tes di PCR lagi. Sehingga dipastikan masyarakat dan official serta atlet dipastikan negatif. Sehingga kemudian bisa berinteraksi lagi dengan masyarakat,” papar Sigit.

Lebih dalam, Sigit memaparkan juga untuk melakukan kesiapan ataupun upaya untuk menghadapi beberapa event-event internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI dan Kapolri juga menyempatkan untuk menyapa langsung Puskesmas di Banyuwangi, secara virtual. Dalam interaksinya itu, Sigit berharap sinergitas TNI, Polri dan seluruh pihak untuk terus dipertahankan kedepannya.

“Pesan kami walaupun kegiatan vaksinasi rata-rata diatas 58 persen namun prokes tetap dilaksanakan. Sehingga pencapaian tetap 100 persen dan angka Covid-19 bisa dikendalikan. Karena apa sebentar lagi kita menghadapi hari-hari besar, libur panjang. Sehingga tentunya ini resisten akan ada peningkatan kalau kita tidak jaga. Tapi sekali lagi terima kasih atas seluruh kerja keras dari rekan-rekan TNI, Polri dan Dinkes kecamatan.