Gerbang Media Nasional
Laporan : Diana
karawang,GMN – Nurdin syam atau yang sering di sapa mr.kim memberi peringatan keras kepada Perusahaan perusahaan yang ada di Kawasan Industri di kabupaten Karawang.
Sebuah forum diskusi publik bertema “Paradoks Industri dan Pengangguran di Kabupaten Karawang telah digelar pada Jumat (15/08/2025) di rumah makan Lebak Sari Indah (LSI), Karawang. Dimana forum ini telah mempertemukan berbagai tokoh dari berbagai elemen masyarakat,aktivis, mahasiswa bahkan ketua DPRD pun ikut hadir ,di mana mereka sangat peduli terhadap isu ketenagakerjaan dan pembangunan sosial di daerah industri terbesar di Indonesia.
ketenagakerjaan di Karawang, keadaan pun semakin memanas di tengah perdebatan sengit antara narasumber dan para tamu yang hadir,namun semuanya masih tetap kondusif.
Karawang, yang dikenal sebagai “lumbung padi nasional” sekaligus pusat kawasan industri multinasional, menyimpan ironi: tingginya angka pengangguran lokal di tengah menjamurnya pabrik dan perusahaan besar. Forum ini menjadi ruang terbuka untuk mengurai akar persoalan dan merumuskan solusi konkret.Andapun beberapa narasumber yang hadir yaitu
Mister KIM dari Aktivis sosial pemberdayaan masyarakat lokal,
Kang Ais dari Pengamat ketenagakerjaan dan penggagas Perda,hadir pula
Kang Emay Ahmad Machi mewakili Tokoh muda dan pemerhati kebijakan publik
Bang Tejo Ketua Barisan Rakyat Karawang (Barak)
Kang Abda Khair Mufti dari Praktisi lingkungan dan advokat dampak industri,
Ahmad Jubaedin, S.Ag., S.H. Tokoh hukum dan sosial
Hendri Iwan Pradipto Ketua Asosiasi HRD dan GA Karawang
Serta hadir pula ketua DPRD kabupaten Karawang BPK.H.Endang sodikin
Ketua Panitia, Mr. KiM (Nurdin Sam), tegas mengingatkan perusahaan di kawasan industri agar mulai besok mematuhi Perda Nomor 1 Tahun 2011, dengan memprioritaskan putra-putri Karawang dalam perekrutan tenaga kerja.
Diskusi tadi cukup alot, cukup panas tapi tetap sejuk. Hasilnya jelas bahwa HRD dan pimpinan perusahaan harus memprioritaskan tenaga kerja asli Karawang. Tidak ada lagi alasan, tegas Mr. KiM.
Ia menyoroti praktik perekrutan terselubung yang kerap mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah secara massal.
“Kita pernah lihat sampai ada 90 bus membawa pekerja dari luar. Itu tidak boleh terjadi lagi. Kita akan terus bersuara dan berteriak sampai angka pengangguran di Karawang berkurang,” tandasnya.
Mr. KiM juga mendorong agar kebutuhan tenaga kerja diumumkan secara terbuka melalui Dinas Tenaga Kerja, bukan lewat jalur “diam-diam”.
Sebagai tindak lanjut, ia berencana menggelar diskusi lanjutan pada peringatan Hari Milad Karawang mendatang, sekaligus mengadakan lomba menulis berita khusus wartawan Karawang dengan hadiah utama satu unit motor.
“Harapan terakhir saya sederhana: Karawang bebas dari pengangguran,” pungkasnya penuh semangat.
More Stories
Gebyar PATEN Kecamatan Ciampel, Percepatan Pembangunan dan Zero Stunting 2025
Desa Mulyasari Raih Gelar Juara Lomba Desa Tingkat Kabupaten Karawang Kategori Desa Istimewa
Pertemuan Konsultasi (PK) Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Jawa Barat di Kejaksaan Karawang Tahun 2025