May 4, 2025

*Arahan Tegas Kapolri di Rakernis Bareskrim Polri*

Gerbang Media Nasional

Laporan : M Taufik

 

Bandung, GMN – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan sejumlah pengarahan tegas kepada seluruh jajaran Bareskrim Polri dalam kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 15 Maret 2023.

Sigit menjelaskan, Rakernis Bareskrim Polri ini akan membahas serta menjawab pertanyaan penting dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat Rapim TNI-Polri beberapa waktu lalu. Diantaranya adalah mengawal seluruh program kebijakan Pemerintah, mengamankan agenda nasional maupun internasional, hingga proses penegakan hukum.

“Rakernis ini merupakan kelanjutan dari Rapim TNI-Polri untuk memanggil arah Bapak Presiden dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis di tahun 2023. Dan kita jajaran dari institusi Polri harus betul-betul bisa mengawal apa yang menjadi kebijakan Presiden,” kata Sigit mengawali pengarahannya.

Jajaran reserse Polri, kata Sigit, juga harus memiliki kesiapan menghadapi situasi dan dinamika baik di dalam maupun luar negeri yang dewasa ini penuh perlindungan ataupun dapat berubah setiap saat. Belum usai Pandemi Covid-19, saat ini situasi konfrontasi global antara Negara Rusia dan Ukraina.

Dari situasi menyatakan itu, Sigit menyebut bahwa, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam program kebijakan dalam rangka mempertahankan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Diantaranya adalah, menjamin ketersediaan serta menjaga harga bahan pokok penting, penggunaan keuangan negara sebagai Shock Absorber, penguatan investasi dan hilirisasi, yang terakhir adalah menjaga pasar domestik.

“Disisi lain, kita juga harus mengawal berbagai macam kebijakan mulai dari kegiatan event internasional yang tentunya ini ada resiko-risiko. Salah satu yang paling dekat adalah juara Piala Dunia U-20. Dan juga KTT ASEAN dilaksanakan di Labuan Bajo tentu ini memerlukan pengamanan ekstra Sehingga nantinya pada saat KTT G-20 kemarin kita bisa melakukan pengamanan dengan baik, di Labuan Bajo kita harus bisa melakukan hal yang sama,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Sementara untuk agenda nasional, jajaran Bareskrim Polri harus bisa mempertahankan ketersediaan serta mengendalikan harga pangan melalui Satgas Pangan. Mengingat, menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran, terkadang masyarakat diresahkan dengan melonjaknya harga bahan pokok. Kemudian juga soal kesiapan mengamankan seluruh rangkaian proses pemilu yang digabungkan tahun 2024.

Namun di sisi lain, tekanan Sigit, Bareskrim dan seluruh jajaran di Polri harus mengubah tenaga berjuang meraih kembali tingkat kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara yang sempat mencapai hasil tertinggi sepanjang sejarah. Karena dengan diraihnya kembali tren positif tersebut maka akan sangat berdampak terhadap kesuksesan jajaran Polri dalam rangka menjalankan tugas pokoknya.

“Sehingga mau tidak mau, kita harus berjuang, dan ini semua harus dilakukan semua satker dan fungsi yang ada di kepolisian. Sehingga ini semua bisa semakin memperkuat. Karena apapun kepercayaan publik adalah hal yang mutlak, harga mati yang harus kita perjuangkan,” ucap Sigit .

Oleh karena itu, Sigit menegaskan, personel Bareskrim Polri harus melakukan perbaikan terhadap kultur pelayanan, mulai dari penerimaan laporan masyarakat, proses penyidikan hingga penyelesaian perkara.

Pada saat menerima laporan, reserse jajaran diharapkan mampu mendengar apa yang menjadi keluhan masyarakat sehingga menimbulkan harapan bagi pencari keadilan. Lalu, berikan edukasi yang baik kepada seluruh masyarakat dalam hal kelengkapan berkas pelaporan dan lainnya.

Pada saat proses penyidikan, Sigit menyatakan, jajarannya harus memiliki independensi serta mampu menggali peristiwa sesuai fakta dan melakukan penyidikan dengan metode Scientific Crime Investigation (SCI).

“Terkait penyelesaian masalah, ini tentunya tidak semua masalah yang ditangani ini bisa diselesaikan dengan segera. Namun pada saat tidak selesai karena proses atau mungkin bukan perkara pidana atau karena alat bukti kurang, ini bisa dikomunikasikan, sehingga pada saat berproses pelapor tidak mengalami kesulitan karena ada sumbatan komunikasi,” tutur Sigit.

Lebih dalam, Sigit mengingatkan, jajaran Polri harus menjalankan kepemimpinan dengan profesional dan menghindari perbuatan yang berpotensi merusak citra Korps Bhayangkara, hal yang menciderai rasa keadilan publik serta memiliki Sense of Crisis.

“Jadi, hal ini kedepan harus kita laksanakan. Kemudian terhadap hal yang menjadi perhatian publik, yang ciderai rasa keadilan publik, lakukan penegakan hukum secara tegas. Sehingga melihat masyarakat bahwa, Polri khususnya jajaran Bareskrim profesional, kita humanis tapi pada saat kita tegas kita juga mampu. Hal negatif, perilaku menyimpang harus kita hindari semaksimal mungkin,” papar Sigit.

Pengarahan selanjutnya, menekan Sigit adalah kesiapan dari seluruh jajaran Bareskrim Polri dalam menghadapi pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun yang tahapannya sudah dimulai pada tahun ini. Bareskrim Polri, harus berperan aktif di dalam Sentra Gakkumdu sejak dini.

Menurut Sigit, bila diperlukan suatu sistem aplikasi pengaduan bersama terkait dengan Pemilu 2024. Tujuannya, agar dapat diketahui apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, khususnya di wilayah yang rawan versi Bawaslu maupun Polri.

“Rekan-rekan harus ikuti, awasi sebaik-baiknya dari awal pemetaaan dan kerjasama dari gakkumdu dan bentuk Satgas anti-money politik untuk menciptakan Pemilu yang lebih demokratis dan tentunya kita bisa tahu apa yang terjadi di lapangan,” tegas Sigit.

Demi semakin menciptakan Pemilu 2024 yang aman dan damai, Sigit menginstruksikan Bareskrim khususnya Direktorat Tindak Pidana Siber untuk melakukan pemantauan serta pengawasan di dunia maya. Pasalnya, dinamika isu di media sosial (medsos) terkadang dapat berdampak di dunia nyata. Sebab itu, diharapkan melakukan pemetaaan dengan baik, sehingga dapat mengetahui langkah yang harus dilakukan.

“Melakukan Cooling System, Take Down bila diperlukan, kerja sama dengan Kominfo. lakukan penegakan hukum pada waktunya, kalau memang itu kita anggap berbahaya, rawan, sifatnya SARA dan membubarkan perpecahan persatuan-kesatuan. Kita harus ambil langkah tegas. Lalu Kita betul-betul betul benar-benar bisa dipetakan dengan baik,” kata Sigit.

Menurut Sigit, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri juga harus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Divisi TIK serta BSSN terkait sistem informasi Pemilu.

Selain itu, Sigit juga merasakan tekanan atas penanganan kejahatan investasi dan keuangan. Menurutnya, Bareskrim Polri tidak perlu ragu untuk mengusut tuntas dan menindak dengan tegas terkait kejahatan pidana tersebut.

“Lebih baik kita proses tegas, kita sita sebanyak-banyaknya kita serahkan ke pengadilan diputus supaya bisa dikembalikan ke korban itu jauh lebih baik. Karena jumlah korban besar, kerugian besar. Jadi ini saatnya mengembalikan rekan-rekan untuk munculkan ini untuk kepercayaan publik,” ujar Sigit.

Dalam Rakernis tersebut, Sigit juga menyampaikan beberapa penekanan kepada jajaran Bareskrim Polri dalam rangka menjalankan tugas dengan baik. Diantaranya soal kejahatan pesawat pembakaran, kebakaran hutan dan lahan, kejahatan konvensi, kejahatan terhadap perempuan dan anak.

Lalu, Satgas Anti-Mafia Bola, soal minyak dan gas bumi, kejahatan korupsi, penanganan hak tagih negara dana BLBI, kejahatan narkoba, kejahatan Siber, peningkatan kualitas Puslabfor, Pusiknas, dan Pusinafis.